Sabtu, 16 April 2016

Termokimia

download pp TERMOKIMIA

80 Istilah Anatomi Fisiologi Manusia

1.      Cerebrum : Otak besar
2.      Cerebellum : Otak kecil
3.      Lobus Frontale : Otak bagian dekat tulang dahi
4.      Lobus Temporale : Otak bagian dekat tulang pelipis
5.      Lobus Parietale : Otak bagian dekat tulang ubun-ubun
6.      Lobus Occipitale : Otak bagian dekat tulang kepala belakang
7.      Ren : Ginjal
8.      Kardio : Jantung
9.      Pulmo : Paru-paru
10.  Hepar : Hati
11.  Gastrin : Lambung
12.  Integumen : Kulit
13.  Muskular : Otot
14.  Feses : Kotoran
15.  Femur : Tulang paha
16.  Lacrimal : Tulang air mata
17.  Zigomaticum :Tulang pipi
18.  Esophagus : Kerongkongan
19.  Pelvis Renalis : Rongga ginjal
20.  Vetebratae : Tukang belakang
21.  Gaster : Perut
22.  Kolon : Usus
23.  Kolon Minor : Usus besar
24.  Kolon Tenor : Usus halus
25.  Illeum : Bagian dari usus halus
26.  Kolon Duodenum : Usus 12 jari
27.  Tibia : Tulang betis
28.  Patella : Tempurung lutut
29.  Falx Cerebri : Garis tengah bagian bawah tulang otak
30.  Foramen Magnum : Lubang batang otak
31.  Osteo : Tulang
32.  Mata : Optalmik
33.  Fibula : Tulang kering
34.  Cavum Orbital : Lubang orbit (mata)
35.  Sfingter Anni : Otot lingkar anus
36.  Sfingter pilorus : Otot ingkar usus
37.  Miokardium : Otot jantung
38.  Medulla Spinalis : Sumsum tulang belakang
39.  Medulla Oblongata : Sumsum lanjutan
40.  Musculus Interkostalis : Otot antar tulang rusuk
41.  Maleus : Tulang martil
42.  Inkus : Tulang landasan
43.  Stapes : Tulang sanggurdi
44.  Illium : Tulang usus
45.  Pubis : Tulang kemaluan
46.  Iscium : Tulang duduk
47.  Frontal : Tulang dahi
48.  Parietal : Tulang ubun-ubun
49.  Ospital : Tulang kepala belakang
50.  Temporal : Tulang pelipis
51.  Rettum : Anus
52.  Caninus : Gigi taring
53.  Incisor : Gigi seri
54.  Premolar : Graham belakang
55.  Kavum oris : Mulut
56.  Lingwalis : Lidah
57.  Mentus : Dagu
58.  Eshopagus : Tenggorokan
59.  Maxilla : Rahang atas
60.  Mandibula : Rahang bawah
61.  Torax : Dada
62.  Mamae : Payudara
63.  Abdomen : Perut
64.  Humerus : Lengan atas
65.  Phalanges : Jari-jari tangan
66.  Plantar : Telapak tangan
67.  Calcaneus : Tulang tumit
68.  Lutea : Pantat
69.  Metatarsus : Punggung kaki
70.  Fahalanges : Ruas-ruas jari
71.  Tarsus ; Pangkal kaki
72.  Costa : Iga
73.  Fossa Lacximalis : Lekuk air mata
74.  Fossa Cranii ; Lekuk tengkorak depan
75.  Fossa Cranii media : Lekuk tengkorak tengah
76.  Arcus Zigomaticum : Lekuk pipi
77.  Foramen Magnum ; Lubang besar
78.  Foramen Ovale : Lubang jorong
79.  Sella Turcica : Pelana Turki
80.  Spenoid : Tulang baji
 


Makalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan


BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang

Dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu pengetahuan merupakan suatu acuan yang dibutuhkkan dalam setiap kehidupannya. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak luput dari perbincangan yang hingga saat ini semakin pesat perbandingannya dengan zaman dahulukala.
Pengamatan yang dilakukan oleh manusia pada zaman purba, yang menerima fakta sebagai brute facts atau on the face value, menunjukkan bahwa manusia di zaman purba masih berada pada tingkatan sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam pemikiran (receptive attitude dan receptive mind) (Santoso, 1977).
Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia yang semakin pesat, perkembangan ilmu pengetahuanpun semakin luas. Sehingga tercapailah suatu kehidupan baru untuk menunjang perkembangan teknologi dan informasi.

1.2  Tujuan

Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan memahami perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Yang dimulai dari sejak zaman pra-sejarah, hingga zaman yang telah dipenuhi oleh produk-produk hasil dari kemajuan teknologi seperti sekarang.


BAB II
Pembahasan

2.1 Ilmu Pengetahuan
Akal merupakan segalanya, dan merupakan pokok serta satu-satunya jalan yang dapat menuntun manusia mencari kebenaran. Manusia berfilsafat untuk hidup, karena dengan berpikir maka eksistensinya sebagai manusia dapat dipertahankan. Filsafat bukan sekadar ilmu logika yang lebih mengedepankan rasionalitas, karena filsafat merupakan pondasi awal dan segala macam disiplin keilmuan yang ada. Ilmu merupakan suatu cabang pengetahuan yang berkembang dengan sangat pesat dari waktu ke waktu. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia menggunakan ilmu, seperti agama, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi.
Ilmu yaitu suatu hasil yang diperoleh oleh akal sehat, ilmiah, empiris, dan logis. Theo Marc dalam Atang Munaja (1988) menyatakan, ilmu adalah segala sesuatu yang berawal dari pemikiran logis dengan aksi yang ilmiah serta dapat dipertanggung jawabkan dengan bukti yang konkret. Dan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa ilmu dalam bentuk yang baku haruslah mempunyai paradigma (positivistic paradigm) serta metode yang jelas (scientific method) yang juga dikorelasikan dengan bukti yang empiris yang mampu diterapkan secara gamblang (transparan).
Ada perbedaan prinsip antara ilmu dengan pengetahuan. Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek material dan objek formal.
Ilmu bersifat sistematis, objektif dan diperoleh dengan metode tertentu seperti observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisisnya bersifat objektif dengan menyampingkan unsur pribadi, mengedepankan pemikiran logika, netral (tidak dipengaruhi oleh kedirian atau subjektif).
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun fisik, pengetahuan merupakan informasi yang tidak memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan.


2.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
2.2.1 Zaman Purba (15 SM – 7 SM)
            Perkembangan pengetahuan dan kebudayaan manusia pada zaman purba dapat diruntut jauh kebelakang, bahkan sebelum abad ke-15 SM, terutama pada zaman batu. Pengetahuan pada masa itu diarahkan pada pengetahuan yang bersifat praktis, yaitu pengetahuan yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat, seperti kampak yang digunakan untuk memotong dan membelah. Selain menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu, manusia pada zaman itu juga menggunakan tulang binatang. Alat yang terbuat dari tulang binatang antara lain digunakan menerupai fungsi jarum untuk menjahit, tombak berburu dan lain sebagainya.
            Secara umum dapat dinyatakan bahwa pengetahuan pada zaman purba ditandai dengan adanya  lima kemampuan, yaitu:
·         Pengetahuan didasarkan pada pengalaman (empirical knowledge),
·         Pengetahuan berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, dan kalaupun ada keterangan tentang fakta tersebut, maka keterangan itu bersifat mistis, magis dan religius,
·         Kemempuan menemukan abjad dengan sistem bilangan yang sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi,
·         Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesis terhadap hasil abstraksi yang dilakukan, dan
·         Kemampuan meramalkan peristiwa-peristiwa fisis atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi, misalnya gerhana bulan dan matahari (Santoso, 1977:27-28).

2.2.2 Zaman Yunani Kuno (7 SM – 6 M)
Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa Bangsa Yunani pada masa itu tidak mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern.
Selain daripada Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai juga dikenal dengan masa Helinistis. Pada masa Helinis ini muncul beberapa aliran berikut:
a.       Stoisisme
Menurut paham ini jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa yang disebut Logos. Oleh karena itu, segala kejadian berlangsung menurut ketetapan yang tidak dapat dihindari.
b.      Epikurisme
Segala-galanya terdiri atas atom-atom yang senantiasa bergerak. Manusia akan bahagia jika mau mengakui susunan dunia ini dan tidak boleh takut pada dewa-dewa.
c.       Skeptisisme
Mereka berpikir bahwa bidang teoretis menusia tidak sanggunp mencapai kebenaran. Sikap umum mereka adalah kesangsian.
d.      Eklektisisme
Suatu kecenderungan umum yang mengambil berbagai unsur, filsafat aliran-aliran lain tanpa berhasil mencapai suatu pemikiran yang sungguh-sungguh.
e.       Neo Platonisme
Paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat Plato. Tokohnya adalah Plotinus. Seluruh filasafatnya berkisar pada Allah sebagai yang satu. Segala sesuatu berasal dari ‘yang satu’ dan ingin kembali kepadanya. (K. Bertens, 1988).
2.2.3 Zaman Pertengahan (6 M – 15 M)
Zaman pertengahan merupakan suatu kurun waktu yang ada hubungannya dengan sejarah bangsa-bangsa yang di Benua Eropa. Pengertian umum tentang zaman pertengahan yang berkaitan dengan perkembangan pengetahuan ialah  suatu periode panjang yang yang dimulai dari jatuhnya kekaisaran Romawi Barat tahun 476 M hingga timbulnya Renaissance di Italia.
Zaman pertengahan (Middle Age) ditandai dengan pengaruh yang cukup besar dari agama Katolik terhadap kekaisaran dan perkembangan kebudayaan pada saat itu. Pada umumnya orang Romawi sibuk dengan masalah keagamaan tanpa memperhatikan masalah duniawi dan ilmu pengetahuan. Pada masa itu yang tampil dalam ilmu pengetahuan adalah para teolog. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Dengan kata lain, kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama.
Menjelang berakhirnya abad tengah, ada beberapa kemajuan yang tamapak dalam masyarakat yang berupa penemuan-penemuan. Penemuan-penemuan  tersebut antara lain pembaruan penggunaan bajak yang dapat mengurangi penggunaan energi petani. Kincir air mulai digunakan untuk menggiling jagung. Pada abad ke-13 ada pula kemajuan dan pembaruan dalam bidang perkapalan dan navigasi pelayaran. Perlengkapan kapal memperoleh kemajuan sehingga kapal dapat digunakan lebih efektif. Kompas mulai digunakan di Eropa. Keterampilan dalam membuat tekstil dan pengolahan kulit memperoleh kemajuan setelah orang mengenal alat pemintal kapas.
Keterampilan lain yang penting pada masa akhir abad tengah adalah keterampilan dalam pembuatan kertas. Keterampilan ini berasal dari Cina dan dibawa oleh orang-orang Islam ke Spanyol. Disamping itu orang  juga tela mengenal percetakan dan pembuatan bahan peledak.
2.2.4 Zaman Reaissance (14 M – 17 M)
Zaman Reaissance ditandai dengan era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Reaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada Zaman Reaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, dan Galileo Galilei. Berikut cuplikan pemikiran para filsuf tersebut.
1.      Roger Bacon, berpendapat bahwa pengalaman (empiris)  menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan. Matematika merupakan syarat mutlak untuk  mengolah semua pengetahuan.
2.      Copernicus, mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga matahari menjadi pusat (beliosentrisisme). Pendapat ini berlawanan dengan pendapat umum yang bersala dari Hipparahus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (Geosentrisme).
3.      Johannes Keppler, menemukan tiga buah hukum yang melengkapi penyelidikan Brahe sebelumnya, yaitu:
·         Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan cirde, namun gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
·         Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
·         Dalam perhitungan matematika terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 X3 :Y3.
4.      Galileo Galilei, membuat sebuah teropong bntang yang terbesar pada masi itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa sewcara langsung. Ia menemukan beberapa peristiwa penting dalam bidangv astronomi. Ia melihat bahwa planet Venus dan Merkurius menunjukkan perubahan-perubahan seperti halnya bulan, sehingga ia menyimpulkan bahwa planet-planet tidaklah memancarkan cahaya sendiri, melainkan cahaya memantulkan cahaya dari matahari (Rizal Mustansyir, 1996).

2.2.5        Zaman Modern (17 M – 19 M)
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Reaissance. Seperti Rene Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri atas dua garis X dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan teori Struggle for life (perjuangan untuk hidup). J.J Thompson dengan tenuannya elektron.
1.      Rene Descartes, menemukan dalam ilmu pasti ialah sistem koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Garis X letaknya horizontal dan disebut axis atau sumbu X, sedangkan garis Y letaknya tegak lurus pada sumbu X. Karena sistem tersebut didasarkan pada dua garis lurus yang berpotongan garis lurus, maka sistem koordinat itu dinamaka ortbogonal coordinate system. Kedudukan tiap titik dalam bidang tersebut diproyeksikan dengan garis-garis lurus pada sumbu X dan sumbu Y. Pentingnya sistem yang dikemukakan oleh Rene Descartes ini terletak pada hubungan yang diciptakannya antara ilmu ukur bidang datar dengan aljabar. Tiap titik dapat dinyatakan dengan dua koordinat Xi dan Yi. Panjang garis dapat dinyatakan serupa dengan hukum phytagoras mengenai Hypothenusa. Penemuan Descater ini dinamakan Analytic Geometry. (Rizal Mustansyir, 1996).
2.      Isaac Newton, berperan dalam ilmu pengetahuan modern terutama penemuannya dalam tiga bidang, yaitu teori Gravitasi, perhitungan Calculus, dan Optika. Ketiga bidang tersebut dapat diuraikan (dalam Rizal Mustansyir, 1996). Secara singkat adalah sebagai berikut.
a.       Teori Gravitasi menerangkan bahwa planet tidak bergerak lurus, namun mengikuti lintasan elips, karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang selalu akan timbul jika ada dua benda berdekatan. Teori gravitasi ini dapat menerangkan dasar dari semua lintasan planet dan bulan, pengaruh pasang-surutnya air samudera, dan peristiwa astronomi lainnya. Teori Gravitasi Newton ini dipergunakan oleh para ahli berikutnya untuk pembuktian laboratorium  dan penemuan planet baru di alam semesta.
b.      Perhitungan Calculus, yaitu hubungan antara X dan Y. Kalau X bertambah, makaY akan bertambah pula, tetapi menurut ketentuan yang tetap atau teratur. Misalnya ada benda bergerak, panjangnya jarak yang ditempuh  tergantung dari kecepatan tiap detik dan panjangnya waktu pergerakan. Cara pergerakan Caluculus ini banyak manfaatnya untuk menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan ketentuan yang teratur.
c.       Optika atau mengenai cahaya; jika cahaya matahari dilewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogen menjadi terbias antara merah sampai ungu, menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu dilewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.
3.      Charles Darwin, dikenal sebagai penganut teori evolusi yang vanatik. Darwin menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam. Teorinya yang terkenal adalah  struggle for life (perjuangan untuk hidup). Darwin berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup berlaku pada setiap kumpulan makhluk hidup yang sejenis, karena meskipun sejenis namun tetap menampilkan kelainan-kelainan kecil. Makhluk hidup yang berkelainan kecil itu berbeda-beda daya menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup lebih lama sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan dirinya akan tersisihkan karena kalah bersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah yang paling unggul (survival of the fittest). (Rizal Mustansyir, 1996).

2.2.6        Zaman Kontemporer (Abad ke 20 - Sekarang)
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat cepat. Masing-masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dan berbagai macam penemuan-penemuannya. Penemuan dan penciptaan silih berganti dan makin sering. Informasi ilmiah diproduksi dengan cepat, melipat dua setiap tahun, bahkan dalamdisiplin-disiplin tertentu seperti genetika setiap dua tahun (Jacob, 1993).
Salah seorang fisikawan termashur abad ke-20 adalah Albert Einstein. Ia menyatakan bahwa alam tidak terhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata lain ia tidak mengakui adanya penciptaan alam. Namun pada tahun 1929, fisikawan lain bernama Hubble yang mempergunakan teropong bintang terbesar di dunia melihat galaksi-galaksi di sekeliling kita tampak menjauhi galaksi kita dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi. Observasi ini menunjukkan bahwa alam semesta itu tidak statis, melainkan dinamis sehingga meruntuhkan pendapat Einstein tentang teori kekekalan materi dan alam semesta yang statis. Berdasarkan perhitungan mengenai perbandingan jarak dan kelajuan gerak masing-masing  galaksi yang teramati, para fisikawan kontemporer lainnya seperti Garnow, Alpher dan Herman menarik kesimpulan bahwa semua galaksi di jagad raya ini semula bersatu padu dengan galaksi bimasakti, kira-kira 15 milyar tahun yang lalu. Pada saat itu terjadi ledakan yang maha dahsyat yang melemparkan materi keseluruh jagad raya ke semua arah, yang kemudian membentuk bintang-bintang dan galaksi.
Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain. Zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kamajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan sebagainya.
Selain Einstein yang terkenal dengan teori relativitasnya, dalam sejarah ilmu pengetahuan alam juga dikenal teori kuantum dan struktur atom yang diperkenalkan oleh Max Planck di Jerman. Struktur atom dapat lebih dapat dijelaskan dengan menggunakan teori kuantum ini. Rutherfordl, Bohr, Pauli, Schroedinger adalah para ahli yang memberi sumbangan besar dalam bidang pengetahuan ini. Penemuan radioaktivitas oleh Becquerel dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat digunakan untuk penelitian-penelitian dalam berbagai bidang. Perkembangan ilmu kelistrikan sangat pesat dan dapat  menghasilkan alat-alat yang canggih seperti komputer yang  sangat berguna dalam menunjang kegiatan penelitian guna meningkatkan kegunaan ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya dalam media komunikasi, penemuan mesin cetak merupakan peristiwa yang sangat penting, yang dimanfaatkan dengan baik pertama di Eropa. Penyebaran informasi melonjak dengan luar biasa. Media elektronik kemudian merevolusi informasi dengan televisi, koran jarak jauh (telezitting), dan lain-lain, sehingga dunia menjadi sangat kecil, dan orang tidak mau menerima begitu saja apa yang diperolehnya dalam hidupnya sekarang, apalagi nasib yang diterimanya sewaktu dilahirkan. Sekarang mikroelektronik  dan multimedia membawa kita ke masyarakat informasi yang sanggup menyajikan gambar, suara dan cetakan sekaligus dan dapat bersifat individual dan personal.
Kemajuan ilmu pengetahuan mengubah masyarakat dari tahapan prailmiah dengan kehidupan berladang dan beternak yang dipengaruhi oleh banyak hal yang eksternatural ketahapan ilmiah dengan kehidupan kota dan komunikasi yang padat. Di beberapa negara, masyarakat telah bergerak ke tahapan pascailmiah dengan ketergantungan informasi yang lebih banyak dan pada komputer sebagai sistem eksper untuk mengolahnya. Seluruh kehidupan praktis sudah terkomersialisasi. Kebutuhan dan produksi mulai dipertukarkan melalui alat penukar surat atau kartu berharga sampai sampai ke perbankan elektronik, yang berlangsung dengan intensif  dan cepat, sehingga sukar diketahui masing-masing dimulai oleh siapa, dimana dan bilamana.
Di sisi lain pada zaman kontemporer ini, perkembangan ilmu juga ditandai dengan terjadinya spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemorer hanya mengetahui hal yang sedikit tetapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialisasi dan subspesialisasinya.
Akibat dari semakin terspesialisasinya ilmu, pengkajian suatu bidang keilmuan makin sempit ditambah dengan berbagai pembatasan dalam pengkajiannya seperti postulat, asumsi dan prinsip sehingga membuat lingkup penglihatan keilmuan makin bertambah sempit pula. Hal inilah yang menimbulkan gejala deformation professionelle yakni perubahan bentuk sebuah wujud dilihat dari kacamata professional.


BAB III
Penutup
3.1    Kesimpulan
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sementara itu, pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, sedangkan ilmu sudah merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu karena memiliki metode dan mekanisme tertentu. Jadi ilmu lebih khusus daripada pengetahuan, tetapi tidak berarti semua ilmu adalah pengetahuan.
Adapun sejarah atau periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan (science) dari masa ke masa, dimulai dari era Pra Yunani Kuno atau zaman purba sampai zaman kontemporer. yaitu:
1.      Zaman Pra Yunani Kuno (Zaman Purba)
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu: Zaman Batu Tua (masa prasejarah, era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM), Zaman Batu Muda (berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM) dan Zaman Logam (berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM).
2.      Zaman Yunani Kuno (berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M).
3.      Zaman Pertengahan (Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M).
4.      Zaman Renaissance (Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M).
5.      Zaman modern (Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M).
6.      Zaman Kontemporer (Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini).
  
3.2    Saran
Dengan kita telah mempelajari beberapa tahap-tahap yang terjadi dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan ini secara benar, diharapkan agar kita bisa menjelaskan kembali dan menerapkannya dalam kehidupan yang nyata. Dan semoga tidak menjadi kendala dan halangan bagi kita semua jika seandainya pokok pembahasan ini muncul dan dibahas ulang di masa yang akan datang.