Sabtu, 16 April 2016
80 Istilah Anatomi Fisiologi Manusia
1.
Cerebrum : Otak besar
2. Cerebellum : Otak kecil
3. Lobus Frontale : Otak bagian dekat tulang dahi
4. Lobus Temporale : Otak bagian dekat tulang pelipis
5. Lobus Parietale : Otak bagian dekat tulang ubun-ubun
6. Lobus Occipitale : Otak bagian dekat tulang kepala belakang
7. Ren : Ginjal
8. Kardio : Jantung
9. Pulmo : Paru-paru
10. Hepar : Hati
11. Gastrin : Lambung
12. Integumen : Kulit
13. Muskular : Otot
14. Feses : Kotoran
15. Femur : Tulang paha
16. Lacrimal : Tulang air mata
17. Zigomaticum :Tulang pipi
18. Esophagus : Kerongkongan
19. Pelvis Renalis : Rongga ginjal
20. Vetebratae : Tukang belakang
21. Gaster : Perut
22. Kolon : Usus
23. Kolon Minor : Usus besar
24. Kolon Tenor : Usus halus
25. Illeum : Bagian dari usus halus
26. Kolon Duodenum : Usus 12 jari
27. Tibia : Tulang betis
28. Patella : Tempurung lutut
29. Falx Cerebri : Garis tengah bagian bawah tulang otak
30. Foramen Magnum : Lubang batang otak
31. Osteo : Tulang
32. Mata : Optalmik
33. Fibula : Tulang kering
34. Cavum Orbital : Lubang orbit (mata)
35. Sfingter Anni : Otot lingkar anus
36. Sfingter pilorus : Otot ingkar usus
37. Miokardium : Otot jantung
38. Medulla Spinalis : Sumsum tulang belakang
39. Medulla Oblongata : Sumsum lanjutan
40. Musculus Interkostalis : Otot antar tulang rusuk
41. Maleus : Tulang martil
42. Inkus : Tulang landasan
43. Stapes : Tulang sanggurdi
44. Illium : Tulang usus
45. Pubis : Tulang kemaluan
46. Iscium : Tulang duduk
47. Frontal : Tulang dahi
48. Parietal : Tulang ubun-ubun
49. Ospital : Tulang kepala belakang
50. Temporal : Tulang pelipis
51. Rettum : Anus
52. Caninus : Gigi taring
53. Incisor : Gigi seri
54. Premolar : Graham belakang
55. Kavum oris : Mulut
56. Lingwalis : Lidah
57. Mentus : Dagu
58. Eshopagus : Tenggorokan
59. Maxilla : Rahang atas
60. Mandibula : Rahang bawah
61. Torax : Dada
62. Mamae : Payudara
63. Abdomen : Perut
64. Humerus : Lengan atas
65. Phalanges : Jari-jari tangan
66. Plantar : Telapak tangan
67. Calcaneus : Tulang tumit
68. Lutea : Pantat
69. Metatarsus : Punggung kaki
70. Fahalanges : Ruas-ruas jari
71. Tarsus ; Pangkal kaki
72. Costa : Iga
73. Fossa Lacximalis : Lekuk air mata
74. Fossa Cranii ; Lekuk tengkorak depan
75. Fossa Cranii media : Lekuk tengkorak tengah
76. Arcus Zigomaticum : Lekuk pipi
77. Foramen Magnum ; Lubang besar
78. Foramen Ovale : Lubang jorong
79. Sella Turcica : Pelana Turki
80. Spenoid : Tulang baji
2. Cerebellum : Otak kecil
3. Lobus Frontale : Otak bagian dekat tulang dahi
4. Lobus Temporale : Otak bagian dekat tulang pelipis
5. Lobus Parietale : Otak bagian dekat tulang ubun-ubun
6. Lobus Occipitale : Otak bagian dekat tulang kepala belakang
7. Ren : Ginjal
8. Kardio : Jantung
9. Pulmo : Paru-paru
10. Hepar : Hati
11. Gastrin : Lambung
12. Integumen : Kulit
13. Muskular : Otot
14. Feses : Kotoran
15. Femur : Tulang paha
16. Lacrimal : Tulang air mata
17. Zigomaticum :Tulang pipi
18. Esophagus : Kerongkongan
19. Pelvis Renalis : Rongga ginjal
20. Vetebratae : Tukang belakang
21. Gaster : Perut
22. Kolon : Usus
23. Kolon Minor : Usus besar
24. Kolon Tenor : Usus halus
25. Illeum : Bagian dari usus halus
26. Kolon Duodenum : Usus 12 jari
27. Tibia : Tulang betis
28. Patella : Tempurung lutut
29. Falx Cerebri : Garis tengah bagian bawah tulang otak
30. Foramen Magnum : Lubang batang otak
31. Osteo : Tulang
32. Mata : Optalmik
33. Fibula : Tulang kering
34. Cavum Orbital : Lubang orbit (mata)
35. Sfingter Anni : Otot lingkar anus
36. Sfingter pilorus : Otot ingkar usus
37. Miokardium : Otot jantung
38. Medulla Spinalis : Sumsum tulang belakang
39. Medulla Oblongata : Sumsum lanjutan
40. Musculus Interkostalis : Otot antar tulang rusuk
41. Maleus : Tulang martil
42. Inkus : Tulang landasan
43. Stapes : Tulang sanggurdi
44. Illium : Tulang usus
45. Pubis : Tulang kemaluan
46. Iscium : Tulang duduk
47. Frontal : Tulang dahi
48. Parietal : Tulang ubun-ubun
49. Ospital : Tulang kepala belakang
50. Temporal : Tulang pelipis
51. Rettum : Anus
52. Caninus : Gigi taring
53. Incisor : Gigi seri
54. Premolar : Graham belakang
55. Kavum oris : Mulut
56. Lingwalis : Lidah
57. Mentus : Dagu
58. Eshopagus : Tenggorokan
59. Maxilla : Rahang atas
60. Mandibula : Rahang bawah
61. Torax : Dada
62. Mamae : Payudara
63. Abdomen : Perut
64. Humerus : Lengan atas
65. Phalanges : Jari-jari tangan
66. Plantar : Telapak tangan
67. Calcaneus : Tulang tumit
68. Lutea : Pantat
69. Metatarsus : Punggung kaki
70. Fahalanges : Ruas-ruas jari
71. Tarsus ; Pangkal kaki
72. Costa : Iga
73. Fossa Lacximalis : Lekuk air mata
74. Fossa Cranii ; Lekuk tengkorak depan
75. Fossa Cranii media : Lekuk tengkorak tengah
76. Arcus Zigomaticum : Lekuk pipi
77. Foramen Magnum ; Lubang besar
78. Foramen Ovale : Lubang jorong
79. Sella Turcica : Pelana Turki
80. Spenoid : Tulang baji
Makalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam ruang lingkup
kehidupan manusia, ilmu pengetahuan merupakan suatu acuan yang dibutuhkkan
dalam setiap kehidupannya. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak luput dari
perbincangan yang hingga saat ini semakin pesat perbandingannya dengan zaman
dahulukala.
Pengamatan yang
dilakukan oleh manusia pada zaman purba, yang menerima fakta sebagai brute
facts atau on the face value, menunjukkan bahwa manusia di zaman purba masih
berada pada tingkatan sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam pemikiran
(receptive attitude dan receptive mind) (Santoso, 1977).
Seiring dengan
perkembangan zaman dan pola pikir manusia yang semakin pesat, perkembangan ilmu
pengetahuanpun semakin luas. Sehingga tercapailah suatu kehidupan baru untuk
menunjang perkembangan teknologi dan informasi.
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat
untuk mengetahui dan memahami perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa.
Yang dimulai dari sejak zaman pra-sejarah, hingga zaman yang telah dipenuhi
oleh produk-produk hasil dari kemajuan teknologi seperti sekarang.
BAB II
Pembahasan
2.1 Ilmu
Pengetahuan
Akal merupakan segalanya, dan merupakan pokok serta satu-satunya jalan
yang dapat menuntun manusia mencari kebenaran. Manusia berfilsafat untuk hidup,
karena dengan berpikir maka eksistensinya sebagai manusia dapat dipertahankan.
Filsafat bukan sekadar ilmu logika yang lebih mengedepankan rasionalitas,
karena filsafat merupakan pondasi awal dan segala macam disiplin keilmuan yang
ada. Ilmu merupakan suatu cabang pengetahuan yang berkembang dengan sangat
pesat dari waktu ke waktu. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia menggunakan
ilmu, seperti agama, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi.
Ilmu yaitu suatu hasil yang diperoleh oleh akal sehat, ilmiah, empiris,
dan logis. Theo Marc dalam Atang Munaja (1988) menyatakan, ilmu
adalah segala sesuatu yang berawal dari pemikiran logis dengan aksi yang ilmiah
serta dapat dipertanggung jawabkan dengan bukti yang konkret. Dan pengertian
ini dapat disimpulkan bahwa ilmu dalam bentuk yang baku haruslah mempunyai
paradigma (positivistic paradigm) serta metode yang jelas (scientific method)
yang juga dikorelasikan dengan bukti yang empiris yang mampu diterapkan secara
gamblang (transparan).
Ada perbedaan prinsip antara ilmu dengan pengetahuan. Ilmu merupakan
kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan pengetahuan dapat dikatakan
ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek material dan objek formal.
Ilmu bersifat sistematis, objektif dan diperoleh dengan metode tertentu
seperti observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisisnya bersifat objektif
dengan menyampingkan unsur pribadi, mengedepankan pemikiran logika, netral
(tidak dipengaruhi oleh kedirian atau subjektif).
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik
mengenai matafisik maupun fisik, pengetahuan merupakan informasi yang tidak memiliki
metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang
menjadi kebiasaan.
2.2
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
2.2.1 Zaman Purba (15 SM – 7 SM)
Perkembangan pengetahuan dan
kebudayaan manusia pada zaman purba dapat diruntut jauh kebelakang, bahkan
sebelum abad ke-15 SM, terutama pada zaman batu. Pengetahuan pada masa itu
diarahkan pada pengetahuan yang bersifat praktis, yaitu pengetahuan yang
memberi manfaat langsung kepada masyarakat, seperti kampak yang digunakan untuk
memotong dan membelah. Selain menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu,
manusia pada zaman itu juga menggunakan tulang binatang. Alat yang terbuat dari
tulang binatang antara lain digunakan menerupai fungsi jarum untuk menjahit,
tombak berburu dan lain sebagainya.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa
pengetahuan pada zaman purba ditandai dengan adanya lima kemampuan, yaitu:
·
Pengetahuan
didasarkan pada pengalaman (empirical knowledge),
·
Pengetahuan
berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind,
dan kalaupun ada keterangan tentang fakta tersebut, maka keterangan itu
bersifat mistis, magis dan religius,
·
Kemempuan menemukan
abjad dengan sistem bilangan yang sudah menampakkan perkembangan pemikiran
manusia ke tingkat abstraksi,
·
Kemampuan menulis,
berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesis terhadap hasil
abstraksi yang dilakukan, dan
·
Kemampuan meramalkan
peristiwa-peristiwa fisis atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah
terjadi, misalnya gerhana bulan dan matahari (Santoso, 1977:27-28).
2.2.2 Zaman Yunani Kuno (7 SM – 6 M)
Zaman Yunani Kuno
dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki
kebebasan untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu
dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa Bangsa Yunani pada
masa itu tidak mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat
menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap
menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap aninquiring attitude (suatu
sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah
yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern.
Selain daripada Zaman
Yunani Kuno dipandang sebagai juga dikenal dengan masa Helinistis. Pada masa
Helinis ini muncul beberapa aliran berikut:
a.
Stoisisme
Menurut paham ini
jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa yang disebut Logos. Oleh karena itu,
segala kejadian berlangsung menurut ketetapan yang tidak dapat dihindari.
b.
Epikurisme
Segala-galanya
terdiri atas atom-atom yang senantiasa bergerak. Manusia akan bahagia jika mau
mengakui susunan dunia ini dan tidak boleh takut pada dewa-dewa.
c.
Skeptisisme
Mereka berpikir bahwa
bidang teoretis menusia tidak sanggunp mencapai kebenaran. Sikap umum mereka
adalah kesangsian.
d.
Eklektisisme
Suatu kecenderungan
umum yang mengambil berbagai unsur, filsafat aliran-aliran lain tanpa berhasil
mencapai suatu pemikiran yang sungguh-sungguh.
e.
Neo Platonisme
Paham yang ingin
menghidupkan kembali filsafat Plato. Tokohnya adalah Plotinus. Seluruh
filasafatnya berkisar pada Allah sebagai yang satu. Segala sesuatu berasal dari
‘yang satu’ dan ingin kembali kepadanya. (K. Bertens, 1988).
2.2.3 Zaman Pertengahan (6 M – 15 M)
Zaman pertengahan
merupakan suatu kurun waktu yang ada hubungannya dengan sejarah bangsa-bangsa
yang di Benua Eropa. Pengertian umum tentang zaman pertengahan yang berkaitan dengan
perkembangan pengetahuan ialah suatu
periode panjang yang yang dimulai dari jatuhnya kekaisaran Romawi Barat tahun
476 M hingga timbulnya Renaissance di Italia.
Zaman pertengahan
(Middle Age) ditandai dengan pengaruh yang cukup besar dari agama Katolik
terhadap kekaisaran dan perkembangan kebudayaan pada saat itu. Pada umumnya
orang Romawi sibuk dengan masalah keagamaan tanpa memperhatikan masalah duniawi
dan ilmu pengetahuan. Pada masa itu yang tampil dalam ilmu pengetahuan adalah
para teolog. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog
sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Dengan kata lain,
kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama.
Menjelang berakhirnya
abad tengah, ada beberapa kemajuan yang tamapak dalam masyarakat yang berupa
penemuan-penemuan. Penemuan-penemuan
tersebut antara lain pembaruan penggunaan bajak yang dapat mengurangi
penggunaan energi petani. Kincir air mulai digunakan untuk menggiling jagung.
Pada abad ke-13 ada pula kemajuan dan pembaruan dalam bidang perkapalan dan
navigasi pelayaran. Perlengkapan kapal memperoleh kemajuan sehingga kapal dapat
digunakan lebih efektif. Kompas mulai digunakan di Eropa. Keterampilan dalam
membuat tekstil dan pengolahan kulit memperoleh kemajuan setelah orang mengenal
alat pemintal kapas.
Keterampilan lain
yang penting pada masa akhir abad tengah adalah keterampilan dalam pembuatan
kertas. Keterampilan ini berasal dari Cina dan dibawa oleh orang-orang Islam ke
Spanyol. Disamping itu orang juga tela
mengenal percetakan dan pembuatan bahan peledak.
2.2.4 Zaman Reaissance (14 M – 17 M)
Zaman Reaissance
ditandai dengan era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma
agama. Reaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan
mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah
manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Penemuan ilmu pengetahuan modern
sudah mulai dirintis pada Zaman Reaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang
maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti
Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, dan Galileo Galilei. Berikut
cuplikan pemikiran para filsuf tersebut.
1. Roger Bacon, berpendapat bahwa pengalaman (empiris) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian
akhir bagi semua ilmu pengetahuan. Matematika merupakan syarat mutlak
untuk mengolah semua pengetahuan.
2. Copernicus, mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi
matahari, sehingga matahari menjadi pusat (beliosentrisisme). Pendapat ini
berlawanan dengan pendapat umum yang bersala dari Hipparahus dan Ptolomeus yang
menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (Geosentrisme).
3. Johannes Keppler, menemukan tiga buah hukum yang melengkapi penyelidikan
Brahe sebelumnya, yaitu:
·
Bahwa gerak benda
angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan cirde, namun gerak itu
mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
·
Dalam waktu yang
sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang
luasnya sama.
·
Dalam perhitungan
matematika terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B dengan
matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing
adalah P dan Q, maka P2 : Q2 X3 :Y3.
4. Galileo Galilei, membuat sebuah teropong bntang yang terbesar pada masi
itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa sewcara langsung. Ia menemukan
beberapa peristiwa penting dalam bidangv astronomi. Ia melihat bahwa planet
Venus dan Merkurius menunjukkan perubahan-perubahan seperti halnya bulan,
sehingga ia menyimpulkan bahwa planet-planet tidaklah memancarkan cahaya
sendiri, melainkan cahaya memantulkan cahaya dari matahari (Rizal Mustansyir,
1996).
2.2.5
Zaman Modern (17 M –
19 M)
Perkembangan ilmu
pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman
Reaissance. Seperti Rene Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat
modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu
pasti adalah sistem koordinat yang terdiri atas dua garis X dan Y dalam bidang
datar. Isaac Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan
teori Struggle for life (perjuangan untuk hidup). J.J Thompson dengan tenuannya
elektron.
1. Rene Descartes, menemukan dalam ilmu pasti ialah sistem koordinat yang
terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Garis X letaknya
horizontal dan disebut axis atau sumbu X, sedangkan garis Y letaknya tegak
lurus pada sumbu X. Karena sistem tersebut didasarkan pada dua garis lurus yang
berpotongan garis lurus, maka sistem koordinat itu dinamaka ortbogonal
coordinate system. Kedudukan tiap titik dalam bidang tersebut diproyeksikan
dengan garis-garis lurus pada sumbu X dan sumbu Y. Pentingnya sistem yang
dikemukakan oleh Rene Descartes ini terletak pada hubungan yang diciptakannya
antara ilmu ukur bidang datar dengan aljabar. Tiap titik dapat dinyatakan
dengan dua koordinat Xi dan Yi. Panjang garis dapat dinyatakan serupa dengan
hukum phytagoras mengenai Hypothenusa. Penemuan Descater ini dinamakan Analytic
Geometry. (Rizal Mustansyir, 1996).
2. Isaac Newton, berperan dalam ilmu pengetahuan modern terutama
penemuannya dalam tiga bidang, yaitu teori Gravitasi, perhitungan Calculus, dan
Optika. Ketiga bidang tersebut dapat diuraikan (dalam Rizal Mustansyir, 1996).
Secara singkat adalah sebagai berikut.
a. Teori Gravitasi menerangkan bahwa planet tidak bergerak lurus, namun
mengikuti lintasan elips, karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang
selalu akan timbul jika ada dua benda berdekatan. Teori gravitasi ini dapat
menerangkan dasar dari semua lintasan planet dan bulan, pengaruh
pasang-surutnya air samudera, dan peristiwa astronomi lainnya. Teori Gravitasi
Newton ini dipergunakan oleh para ahli berikutnya untuk pembuktian
laboratorium dan penemuan planet baru di
alam semesta.
b. Perhitungan Calculus, yaitu hubungan antara X dan Y. Kalau X bertambah,
makaY akan bertambah pula, tetapi menurut ketentuan yang tetap atau teratur.
Misalnya ada benda bergerak, panjangnya jarak yang ditempuh tergantung dari kecepatan tiap detik dan
panjangnya waktu pergerakan. Cara pergerakan Caluculus ini banyak manfaatnya
untuk menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah,
bersama dengan ketentuan yang teratur.
c. Optika atau mengenai cahaya; jika cahaya matahari dilewatkan sebuah
prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogen menjadi terbias antara merah
sampai ungu, menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu dilewatkan sebuah
prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya
homogen. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri
atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.
3. Charles Darwin, dikenal sebagai penganut teori evolusi yang vanatik.
Darwin menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi
karena seleksi alam. Teorinya yang terkenal adalah struggle for life (perjuangan untuk hidup).
Darwin berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup berlaku pada setiap kumpulan
makhluk hidup yang sejenis, karena meskipun sejenis namun tetap menampilkan
kelainan-kelainan kecil. Makhluk hidup yang berkelainan kecil itu berbeda-beda
daya menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Makhluk hidup yang dapat
menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup
lebih lama sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan dirinya akan tersisihkan
karena kalah bersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah yang paling
unggul (survival of the fittest). (Rizal Mustansyir, 1996).
2.2.6
Zaman Kontemporer
(Abad ke 20 - Sekarang)
Perkembangan ilmu
pengetahuan pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat cepat.
Masing-masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dan berbagai macam
penemuan-penemuannya. Penemuan dan penciptaan silih berganti dan makin sering.
Informasi ilmiah diproduksi dengan cepat, melipat dua setiap tahun, bahkan
dalamdisiplin-disiplin tertentu seperti genetika setiap dua tahun (Jacob,
1993).
Salah seorang
fisikawan termashur abad ke-20 adalah Albert Einstein. Ia menyatakan bahwa alam
tidak terhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya
atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan
materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata
lain ia tidak mengakui adanya penciptaan alam. Namun pada tahun 1929, fisikawan
lain bernama Hubble yang mempergunakan teropong bintang terbesar di dunia
melihat galaksi-galaksi di sekeliling kita tampak menjauhi galaksi kita dengan
kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi. Observasi ini menunjukkan
bahwa alam semesta itu tidak statis, melainkan dinamis sehingga meruntuhkan
pendapat Einstein tentang teori kekekalan materi dan alam semesta yang statis.
Berdasarkan perhitungan mengenai perbandingan jarak dan kelajuan gerak
masing-masing galaksi yang teramati,
para fisikawan kontemporer lainnya seperti Garnow, Alpher dan Herman menarik
kesimpulan bahwa semua galaksi di jagad raya ini semula bersatu padu dengan
galaksi bimasakti, kira-kira 15 milyar tahun yang lalu. Pada saat itu terjadi
ledakan yang maha dahsyat yang melemparkan materi keseluruh jagad raya ke semua
arah, yang kemudian membentuk bintang-bintang dan galaksi.
Disamping teori
mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain. Zaman kontemporer ini
ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan
informasi termasuk salah satu yang mengalami kamajuan sangat pesat. Mulai dari
penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan sebagainya.
Selain Einstein yang
terkenal dengan teori relativitasnya, dalam sejarah ilmu pengetahuan alam juga
dikenal teori kuantum dan struktur atom yang diperkenalkan oleh Max Planck di
Jerman. Struktur atom dapat lebih dapat dijelaskan dengan menggunakan teori
kuantum ini. Rutherfordl, Bohr, Pauli, Schroedinger adalah para ahli yang
memberi sumbangan besar dalam bidang pengetahuan ini. Penemuan radioaktivitas
oleh Becquerel dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat digunakan untuk
penelitian-penelitian dalam berbagai bidang. Perkembangan ilmu kelistrikan
sangat pesat dan dapat menghasilkan
alat-alat yang canggih seperti komputer yang
sangat berguna dalam menunjang kegiatan penelitian guna meningkatkan
kegunaan ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya dalam
media komunikasi, penemuan mesin cetak merupakan peristiwa yang sangat penting,
yang dimanfaatkan dengan baik pertama di Eropa. Penyebaran informasi melonjak
dengan luar biasa. Media elektronik kemudian merevolusi informasi dengan
televisi, koran jarak jauh (telezitting), dan lain-lain, sehingga dunia menjadi
sangat kecil, dan orang tidak mau menerima begitu saja apa yang diperolehnya
dalam hidupnya sekarang, apalagi nasib yang diterimanya sewaktu dilahirkan.
Sekarang mikroelektronik dan multimedia
membawa kita ke masyarakat informasi yang sanggup menyajikan gambar, suara dan
cetakan sekaligus dan dapat bersifat individual dan personal.
Kemajuan ilmu
pengetahuan mengubah masyarakat dari tahapan prailmiah dengan kehidupan
berladang dan beternak yang dipengaruhi oleh banyak hal yang eksternatural
ketahapan ilmiah dengan kehidupan kota dan komunikasi yang padat. Di beberapa
negara, masyarakat telah bergerak ke tahapan pascailmiah dengan ketergantungan
informasi yang lebih banyak dan pada komputer sebagai sistem eksper untuk
mengolahnya. Seluruh kehidupan praktis sudah terkomersialisasi. Kebutuhan dan
produksi mulai dipertukarkan melalui alat penukar surat atau kartu berharga
sampai sampai ke perbankan elektronik, yang berlangsung dengan intensif dan cepat, sehingga sukar diketahui
masing-masing dimulai oleh siapa, dimana dan bilamana.
Di sisi lain pada
zaman kontemporer ini, perkembangan ilmu juga ditandai dengan terjadinya
spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemorer hanya
mengetahui hal yang sedikit tetapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin
menajam dalam spesialisasi dan subspesialisasinya.
Akibat dari semakin
terspesialisasinya ilmu, pengkajian suatu bidang keilmuan makin sempit ditambah
dengan berbagai pembatasan dalam pengkajiannya seperti postulat, asumsi dan
prinsip sehingga membuat lingkup penglihatan keilmuan makin bertambah sempit
pula. Hal inilah yang menimbulkan gejala deformation professionelle yakni
perubahan bentuk sebuah wujud dilihat dari kacamata professional.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi,
tersistem, dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Sementara itu, pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun,
baik mengenai metafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah
informasi yang berupa common sense, sedangkan ilmu sudah merupakan bagian yang
lebih tinggi dari itu karena memiliki metode dan mekanisme tertentu. Jadi ilmu
lebih khusus daripada pengetahuan, tetapi tidak berarti semua ilmu adalah
pengetahuan.
Adapun sejarah atau
periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan (science) dari masa ke masa, dimulai
dari era Pra Yunani Kuno atau zaman purba sampai zaman kontemporer. yaitu:
1. Zaman Pra Yunani Kuno (Zaman Purba)
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu: Zaman Batu
Tua (masa prasejarah, era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM (sebelum
Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM), Zaman Batu Muda (berlangsung tahun
10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM) dan Zaman Logam
(berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM).
2. Zaman Yunani Kuno (berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad
6 M).
3. Zaman Pertengahan (Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya.
Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M).
4. Zaman Renaissance (Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai
dengan abad 17 M).
5. Zaman modern (Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M.
Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung
hingga abad 20 M).
6. Zaman Kontemporer (Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih
berlangsung hingga saat ini).
3.2 Saran
Dengan kita telah mempelajari beberapa tahap-tahap yang terjadi dalam
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan ini secara benar, diharapkan agar kita
bisa menjelaskan kembali dan menerapkannya dalam kehidupan yang nyata. Dan
semoga tidak menjadi kendala dan halangan bagi kita semua jika seandainya pokok
pembahasan ini muncul dan dibahas ulang di masa yang akan datang.
Langganan:
Postingan (Atom)